Sabtu, 05 Mei 2012

Nokia 808 PureView Mulai Dipasarkan di Rusia dan India

KOMPAS.com - Nokia dalam sebuah rilis yang dikutip BGR.com menyatakan akan mulai memasarkan Nokia 808 PureView sejak Mei 2012. Negara yang mendapat kesempatan pemasaran perdana produk ini adalah Rusia dan India. 

Nokia 808 PureView diperkenalkan oleh Nokia sejak Februari 2012, di acara Mobile World Congress 2012 (MWC) di Barcelona. Baru diluncurkan, produk ini telah mendapat dua penghargaan, yakni Best Mobile Device dalam acara MWC dan Best Imaging Innovation for 2012 dari Technical Image Press Association (TIPA).

"PureView melengkapi pengalaman imaging Nokia pada industri smartphone dan Nokia tidak akan berhenti disini. Kami akan terus mengembangkan PureView untuk masa depan smartphone dengan mengembangkan revolusi pengalaman imaging pengguna," jelas Jo Harlow, Head of Smart Devices Nokia.

Nokia 808 PureView yang berbasis Symbian Nokia Belle dilengkapi kamera 41 megapiksel dengan optik Carl Zeiss dan teknologi oversampling piksel baru. Dengan resolusi standar (5 hingga 8 megapiksel), kamera ini mampu melakukan zoom dan menangkap 7 piksel informasi, menjadi satu piksel untuk hasil foto yang tajam. Sedangkan pada resolusi tinggi (38 megapiksel), kamera ini mampu menangkap gambar, melakukan zoom, reframe, crop, dan resize, dengan mengekspos rincian yang sebelumnya tidak terlihat.

Nokia 808 PureView juga dilengkapi full HD 1080p video recording dan playback dengan 4 kali lossless zoom. Ponsel ini juga merupakan produk pertama yang menggunakan teknologi Nokia Rich Recording. Teknologi ini mampu merekam audio sekelas kualitas CD, yang sebelumnya hanya dapat dilakukan dengan mikrofon eksternal. 

Ponsel ini juga memiliki fitur eksklusif teknologi PureView Dolby Headphone, yang mengubah konten stereo menjadi pengalaman personal surround sound di setiap headphone Nokia dilengkapi Dolby Digital Plus untuk playback 5.1 channel surround sound. 


Sumber : BGR.com

Pencurian Data Jadi Tren Kejahatan Cyber


JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah program jahat (malware) yang merusak sistem operasi lambat laun jumlahnya tidak sebanyak dulu. Tren kejahatan cyber kini mengarah pada pencurian informasi dan data melalui trojan horse atau kuda Troya.
Trojan horse disisipi dengan berbagai cara. Pertama, dimasukkan ke sebuah aplikasi. Effendy Ibrahim, Director for Consumer Business Symantec Asia, mewanti-wanti pengguna ketika membaca end-user agreement yang biasanya muncul saat proses instalasi.
"Kebanyakan pengguna tidak memedulikan end-user agreement ketika aplikasi meminta izin untuk mengakses data pengguna," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (4/5/2012).
Jika izin mengakses data itu tidak relevan dengan sifat aplikasi, ada baiknya jangan diberi izin karena beresiko data dan informasinya akan dicuri.
Cara kedua, melalui situs web palsu. "Berhati-hatilah jika ada sebuah iklan online atau tautan tak jelas yang mengantarkan ke sebuah situs yang menyuruh pengguna mengisi data pribadi," ucap Effendy. Secara diam-diam, data pengguna akan dibawa ke pusat data milik penjahat cyber.
Tidak sedikit penjahat cyber yang memanfaatkan data pengguna untuk mencari keuntungan finansial. Kebanyakan programmer nakal mengincar nomor kartu debit dan kartu kredit.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management